Halaman

Selasa, 02 Juli 2013

Informasi Obat Valsartan

Informasi obat valsartan

Legal Class
Rx
Kandungan
Valsartan 80 mg/tablet
Deskripsi obat
Merupakan angiotensin reseptor bloker (ARB) yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi jantung meliputi hipertensi, diabetic neprofati dan gagal jantung. Valsartan menurunkan tekanan darah melalui antagonis sistem renin-angiotensin-aldosteron. Valsartan berkompetisi dengan angiotensin II untuk berikatan dengan reseptor angiotensin II tipe 1 (drugbank, 2013).
Indikasi
Pengobatan hipertensi baik tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi lainnya, gagal jantung (Tatro, 2003).
Kontraindikasi
Hiperseensitif terhadap valsartan, pemberian bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes (Micromedex, 2013).
Dosis
Hipertensi
-   Dewasa: PO Dosis awal: 80 mg sekali sehari. Pemeliharaan: 80-320 mg  empat kali sehari.
Gagal Jantung
-    Dewasa: PO Dosis awal: 40 mg dua kali sehari, titrasi 80 dan 160 mg harus dilakukan untuk dosis tertinggi (Tatro, 2003).
Efek samping
-   SSP: Sakit kepala, pusing, kelelahan.
-   GI: Nyeri perut, diare, mual.
-   Hematologi: Neutropenia.
-   Metabolik: Hiperkalemia.
-   Pernafasan: Batuk.
-   Lainnya: Kelelahan, infeksi virus, edema, arthralgia (Tatro, 2003).
Pemberian dan penyimpanan
-    Diberikan sekali sehari tanpa mempertimbangkan makanan.
-   Dapat diberikan sendiri atau kombinasi dengan antihipertensi lainnya.
- Simpan pada suhu kamar dalam wadah tertutup rapat terlindungi dari kelembaban.
Tanda dan gejala kelebihan dosis
-    Hipotensi, takikardia.
Edukasi pasien/keluarga
- Minum obat pada waktu yang sama setiap hari.
- Informasikan pada pasien bahwa valsartan hanya mengontrol tetapi tidak menyembuhkan hipertensi.
-  Jangan mengurangi atau menambah dosis obat.
-   Anjurkan pasien untuk tidak menggunakan obat OTC tanpa konsultasi ke  penyedia layanan kesehatan.
- Menginformasikan pasien pentingnya terapi tambahan seperti perencanaan diet, program olahraga secara teratur, penurunan berat badan, diet rendah natrium, program berhenti merokok, mengurangi alkohol, dan manajemen stres.
-Anjurkan pasien untuk melaporkan gejala berikut ke penyedia layanan kesehatan: perubahan dalam output urin, ketidaknyamanan saat buang air kecil, kelemahan, kelelahan, pusing, kepala ringan, sakit kuning.
-Menekankan pentingnya kunjungan tindak lanjut dan penilaian tekanan darah saat menggunakan obat (Tatro, 2003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar