Informasi obat valsartan
Legal Class
|
Rx
|
Kandungan
|
Valsartan
80 mg/tablet
|
Deskripsi
obat
|
Merupakan
angiotensin reseptor bloker (ARB) yang digunakan untuk mengobati berbagai
kondisi jantung meliputi hipertensi, diabetic neprofati dan gagal jantung.
Valsartan menurunkan tekanan darah melalui antagonis sistem
renin-angiotensin-aldosteron. Valsartan berkompetisi dengan angiotensin II
untuk berikatan dengan reseptor angiotensin II tipe 1 (drugbank, 2013).
|
Indikasi
|
Pengobatan
hipertensi baik tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi lainnya,
gagal jantung (Tatro, 2003).
|
Kontraindikasi
|
Hiperseensitif
terhadap valsartan, pemberian bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes
(Micromedex, 2013).
|
Dosis
|
Hipertensi
-
Dewasa: PO Dosis awal: 80 mg
sekali sehari. Pemeliharaan: 80-320 mg
empat kali sehari.
Gagal
Jantung
-
Dewasa: PO Dosis awal: 40 mg dua
kali sehari, titrasi 80 dan 160 mg harus dilakukan untuk dosis tertinggi
(Tatro, 2003).
|
Efek
samping
|
- SSP:
Sakit kepala, pusing, kelelahan.
- GI:
Nyeri perut, diare, mual.
- Hematologi:
Neutropenia.
- Metabolik:
Hiperkalemia.
- Pernafasan:
Batuk.
- Lainnya:
Kelelahan, infeksi virus, edema, arthralgia (Tatro, 2003).
|
Pemberian
dan penyimpanan
|
- Diberikan
sekali sehari tanpa mempertimbangkan makanan.
- Dapat
diberikan sendiri atau kombinasi dengan antihipertensi lainnya.
- Simpan
pada suhu kamar dalam wadah tertutup rapat terlindungi dari kelembaban.
|
Tanda
dan gejala kelebihan dosis
|
-
Hipotensi, takikardia.
|
Edukasi
pasien/keluarga
|
- Minum
obat pada waktu yang sama setiap hari.
- Informasikan
pada pasien bahwa valsartan hanya mengontrol tetapi tidak menyembuhkan
hipertensi.
- Jangan
mengurangi atau menambah dosis obat.
- Anjurkan
pasien untuk tidak menggunakan obat OTC tanpa konsultasi ke penyedia layanan kesehatan.
- Menginformasikan
pasien pentingnya terapi tambahan seperti perencanaan diet, program olahraga
secara teratur, penurunan berat badan, diet rendah natrium, program berhenti
merokok, mengurangi alkohol, dan manajemen stres.
-Anjurkan
pasien untuk melaporkan gejala berikut ke penyedia layanan kesehatan:
perubahan dalam output urin, ketidaknyamanan saat buang air kecil, kelemahan,
kelelahan, pusing, kepala ringan, sakit kuning.
-Menekankan
pentingnya kunjungan tindak lanjut dan penilaian tekanan darah saat
menggunakan obat (Tatro, 2003).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar