Halaman

Senin, 01 Juli 2013

Informasi obat amlodipine

Informasi obat amlodipine
Nama sediaan/Pabrik
Amlodipine/Kimia Farma
Kandungan
Amlodipin 5 mg/tablet.
Deskripsi obat
Amlodipin merupakan penghalang kanal 1,4 dihidropiridin kalsium long acting. Bekerja terutama pada sel otot polos pembuluh darah melalui stabilisasi kanal kalsium tipe L. Karena hambatan influx kalsium ke dalam sel otot polos, amlodipin mencegah terjadinya vasokontriksi (drugbank, 2013). 
Indikasi
Pengobatan hipertensi, pengobatan gejala angina stabil kronik, angina vasospastik (angina Prinzmetal-kasus suspek atau telah dikonfirmasi), pencegahan hospitalisasi karena angina dengan penyakit jantung koroner (terbatas pada pasien tanpa gagal jantung atau fraksi ereksi < 40%) (PIO, 2009).

Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap amlodipine atau komponen lain dalam sediaan (PIO, 2009).
Dosis
Anak-anak : Hipertensi : 2.5-5 mg sekali sehari.
Dewasa : Hipertensi : dosis awal 5 mg sekali sehari, dosis maksimum 10 mg sekali sehari.
Pada umumnya dilakukan titrasi dosis dengan kenaikan 2,5 mg selama 7-14 hari.
Angina: dosis pemeliharaan 5-10 mg, gunakan dosis yang lebih rendah pada pasien lanjut usia dan pasien dengan gangguan hati, umumnya diperlukan dosis 10 mg untuk mencapai efek yang mencukupi (PIO, 2009).
Efek samping
-   Kardiovaskular: Palpitasi, edema perifer, sinkop, takikardia, bradikardia, aritmia, asistol ventrikel.
-   SSP: sakit kepala, pusing, kepala ringan, kelelahan, kelesuan, mengantuk.
-   Kulit: Dermatitis, ruam, pruritus, urtikaria.
-   GI: Mual, perut tidak nyaman, kram, dispepsia.
-   Pernafasan: sesak napas, dispnea, mengi.
-   Lain-lain: kesulitan seksual, kram otot, nyeri atau peradangan (Tatro, 2003).
Pemberian dan penyimpanan
-     Obat diberikan pagi hari.
-    Jika pasien memiliki kesulitan menelan, tablet dapat digerus.
-    Simpan dalam wadah tertutup rapat ditempat yang sejuk (Tatro, 2003).
Tanda dan gejala kelebihan dosis
Mual, lemah, pusing, mengantuk, kebingungan, bicara cadel, hipotensi, bradikardia, blok AV derajad kedua atau ketiga (Tatro, 2003).
Edukasi pasien/keluarga
-   Ajarkan pasien bagaimana memonitor denyut nadi sebelum minum obat. Beritahu pasien untuk tidak minum obat jika denyut <50 denyut/menit.
-   Tidak boleh menghentikan minum obat tiba-tiba karena dapat menyebabkan nyeri dada dan infark miokad.
-   Hindari asupan minuman beralkohol atau depresan SSP lainnya (Tatro, 2003).

1 komentar: